orang sudah menandatangani sejauh ini! Ayo bergabung.
Saya sangat prihatin terhadap ratusan ribu anjing dan kucing yang terperangkap di “pasar tradisional” Indonesia seperti “Pasar Ekstrim Tomohon” setiap tahunnya, selain itu saya juga khawatir terhadap risiko yang ditimbulkan kepada tekad Indonesia menjadi bebas rabies demi menjaga kesehatan dan kesejahteraan manusia maupun hewan.
Penyelidikan yang dilakukan Koalisi Dog Meat Free Indonesia di tahun 2017, 2018 dan 2019 di Indonesia telah mengungkapkan betapa berat penderitaan yang disebabkan terhadap puluhan ribu anjing dan kucing setiap bulannya, selain hewan lain yang tak terhitung jumlahnya, termasuk penangkapan ilegal dan pembantaian berbagai spesies satwa liar.
Kini tingkat kekhawatiran semakin tinggi tentang risiko perdagangan daging anjing dan kucing yang dapat ditimbulkankepada kesehatan manusia, termasuk penyebaran virus rabies. Lebih jauh lagi, saya juga sangat terganggu melihat bahwa anak-anak terekspos setiap hari kepada pemandangan kekejaman terhadap hewan yang sangat ekstrim, seperti melihat pemukulan dan pembakaran hewan-hewan ini di pasar umum. Terdapat banyak bukti adanya dampak mental psikologis dari melihat kebrutalan seperti ini kepada kesehatan mental seorang anak.
Koalisi Dog Meat Free Indonesia telah memperlihatkan kepada perwakilan Pemerintah Pusat dan Propinsi, serta media nasional dan internasional, bukti-bukti yang telah didapat dari dokumentasi puluhan tahun bahwa terdapat hubungan antara perdagangan daging anjing dan penyebaran rabies di seluruh penjuru Asia, termasuk Indonesia; dan pada tahun 2018 melakukan tes terhadap hanya 10 sampel dan menemukan bangkai anjing yang positif mengidap rabies telah dijual untuk konsumsi manusia di Pasar Tomohon Sulawesi Utara.
Pembantaian dan penjagalan yang kejam dan tidak higienis terhadap anjing, pengkonsumsian daging hewan yang positif rabies, akan menimbulkan risiko kepada kesehatan manusia. Telah terdapat beberapa laporan mengenai kematian manusia akibat rabies yang berkaitan langsung dengan pembantaian, penjagalan dan bahkan pengkonsumsian daging dari anjing yang terinfeksi rabies.
Kini semakin banyak penolakan yang nyata dari dunia terhadap perdagangan daging anjing dan kucing, dan bisnis ini telah membawa dampak negatif atas reputasi internasional Indonesia. Sangat jauh berlawanan dari kampanye #WonderfulIndonesia, hal yang kejam ini mengguncangkan jutaan orang di seluruh dunia, termasuk wisatawan potensial yang akhirnya membatalkan rencana mengunjungi Indonesia sampai adanya tindakan tegas dari Pemerintah. Karena Indonesia termasuk negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, saya himbau kepada kita semua untuk mempromosikan kecantikan alaminya, dan menjaga reputasinya dari hal mengerikan seperti ini.
Kini semakin banyak negara dan wilayah di Asia yang melarang perdagangan dan konsumsi daging anjing dan kucing, didasari ileh risiko terhadap kesehatan manusia, perlindungan terhadap hewan, dan peran penting yang dimiliki anjing dan kucing sebagai hewan peliharaan dan sahabat manusia; dan di bulan Agustus 2018 Pemerintah Indonesia telah berjanji akan melakukan sesuatu terhadap hal ini!
Kekejaman terhadap hewan tidak akan pernah dapat dipertahankan sebagai “budaya” atau “tradisi”, dan saya himbau kepada Anda, mewakili semua anjing dan kucing – dan mewakili 93% dari populasi penduduk Indonesia yang tidak pernah mengkonsumsi daging anjing dan/atau kucing – untuk ambil tindakan demi menjaga hewan Indonesia dari kekejaman, melindungi keanekaragaman hayati Indonesia yang terkenal di dunia, dan melindungi kesehatan nasional dari risiko penyakit dengan segera mengambil tindakan tegas untuk menutup pasar hewan hidup yang kejam.